Muamalah Suami Isteri
Bagi para suami hendaklah perbaiki
muamalah dengan isterinya jangan mudah marah dan membentak isterinya
jika berbuat kesalahan. Lakukanlah hal-hal yang menyenangkan isteri
selama tidak bertentangan dengan syariat. Didiklah isteri dengan
nasehat, membawanya ke majelis ta’lim, membelikannya buku dan kaset
ceramah yang bermanfaat. Juga didiklah isteri dengan memberi
keteladanan. Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang
terbaik terhadap keluarganya dan saya adalah orang yang paling baik
diantara kalian terhadap keluargaku”.
Bagi para isteri perbaikilah muamalah
dengan suami jadilah isteri yang taat. Rasulullah bersabda: “Apabila
wanita shalat yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, taat kepada
suaminya dan memelihara kemaluannya, maka ia masuk surga dari
pintu-pintu mana saja yang ia mau”.
Ketaatan kepada suami dalam hal yang
makruf saja adapun dalam hal maksiat tidak ada ketaatan kepada makhluk
dalam hal maksiat kepada Allah Al-Khaliq. Ketika suami baru datang dari
pekerjaan janganlah disambut dengan berbagai macam problem dan hal-hal
yang tidak menyenangkan tetapi sambutlah dengan senyum, sediakanlah
makan dan minum serta biarkanlah suami untuk istirahat dulu setelah itu
barulah sampaikan segala problem yang ada niscaya suami sudah lebih siap
untuk mendengarkannya.
Muamalah Orang Tua dan Anak
Bagi para orang tua perbaikilah dalam
pendidikan terhadap anak-anak, mereka merupakan amanat yang kelak kita
akan diminta pertanggungjawabannya di hari akhir. Didiklah mereka dengan
memberikan contoh yang baik, sekolahkanlah mereka di tempat yang baik,
awasilah pergaulan mereka. Selalulah berdoa kepada Allah agar melindungi
dan menjaga mereka dari segala kejahatan dan keburukan karena doa orang
tua untuk anaknya insya Allah mustajab.
Muamalah Kaum Muslimah
Bagi kaum muslimah perbaikilah dalam hal
berbusana, tutuplah aurat anda dan jangan diperlihatkan kepada
laki-laki yang bukan mahramnya. Allah berfirman: “Hai Nabi katakanlah
kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang
mukmin, (Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka). Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,
karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang”. (Surat Al-Ahzab: 59)
“Katakanlah kepada wanita yang beriman,
hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak
dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya,
dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka,
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka,
atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka,
atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara
perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam atau budak-budak yang mereka
miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat
wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (Surat An-Nuur: 31)
Rasulullah bersabda: “Ada dua golongan
dari penduduk neraka yang belum pernah saya lihat keduanya (sebelum
ini), (pertama) suatu kaum yang memiliki cambuk bagaikan ekor sapi yang
digunakannya untuk memukul manusia dan (kedua) wanita yang berpakaian
tapi telanjang berjalan berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk
unta, mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau surga padahal bau
surga itu tercium dari jarak yang sekian dan sekian jauhnya”. (Hadits
Shahih, Riwayat Muslim)
Masih banyak diantara jamaah haji wanita
yang berpakaian tapi telanjang, belum sempurna menutup auratnya, masih
ada yang terlihat lehernya, terlihat lengannya, menutup aurat dengan
pakaian yang ketat sehingga membentuk lekak lekuk tubuhnya, berpakaian
dengan bahan yang tipis dan transparan sehingga terlihat kulitnya, pada
hakekatnya mereka masih telanjang dan diancam tidak masuk surga.
Hendaklah jamaah haji wanita menjadi sadar setelah menangis dan memohon
ampun kepada Allah pada saat wuquf di Arafah, apakah kita ulangi kembali
dosa-dosa kita?
Hendaklah jamaah haji wanita menjadi
teladan bagi kaum muslimah di tanah air yang sedang dilanda dekadensi
akhlak dan moral, didiklah puteri-puteri kita agar berbusana muslimah,
nasehatilah mereka agar tidak keluar rumah dengan menggunakan celana
pendek, celana panjang lebih-lebih celana yang sangat ketat dan perutnya
terlihat, innaalillahi wa innaa ilaihi rajiuun.
Hendaklah jamaah haji wanita berdandan
dan bersolek mempercantik diri, tetapi untuk siapa? Bukan untuk
orang-orang diluar rumah tapi untuk suami di rumah, kenyataan yang ada
banyak dari kaum muslimah berdandan ketika keluar rumah padahal dilarang
oleh Allah yang kita cintai, Allah berfirman: “Dan hendaklah kamu
(isteri-isteri nabi) tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu”. (Surat
Al-Ahzab: 33)
Ayat ini berlaku juga untuk segenap kaum muslimah dan mukminah.
Rasulullah bersabda bahwa seorang wanita
yang pergi keluar rumah dengan menggunakan parfum sehingga tercium oleh
laki-laki lain, maka sesungguhnya ia itu pelacur. Setiap hari kita
berdoa memohon hidayah kepada Allah, maka sudah menjadi kewajiban bagi
kita untuk mempelajari jalan-jalan hidayah berupa ilmu yang bermanfaat
karena masih banyak diantara jalan-jalan hidayah yang belum kita ketahui
dibandingkan yang sudah kita ketahui. Jangan kita menganggap ini adalah
hal yang baru kita dengar, kami sudah terbiasa dengan adat kami dan
dalih-dalih lainnya yang tidak bisa diterima oleh syariat. Allah
berfirman: “Dan apabila dikatakan kepada mereka: lkutilah apa yang telah
diturunkan Allah mereka menjawab: Tidak, tetapi kami hanya mengikuti
apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami. (Apakah
mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak
mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?” (Surat
Al-Baqarah: 170)
Dan firmanNya: “Dan tidaklah boleh bagi
laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin,
apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada
bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa
mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat
yang nyata”. (Surat Al-Ahzab: 36)
Muamalah Secara Umum
Hendaklah kita semua memperbaiki diri
dalam hal tanggung jawab kita memperbaiki masyarakat. Bentengi aqidah
umat dengan menyebarkan ilmu yang bermanfaat, dengan saling nasehat
menasehati untuk menepati kebenaran dan nasehat menasehati untuk
menetapi kesabaran, dengan saling bekerjasama dalam hal kebaikan dan
taqwa. Tidak sedikit umat Islam di Indonesia murtad dari agamanya
disebabkan kelengahan dan kelalaian kita. Benar sebab mereka murtad
adalah karena lemah iman ditambah lagi dengan lemah ekonomi, tapi apakah
boleh kita diam dan berpangku tangan? Tidak, kita harus berbuat sesuai
dengan kemampuan kita. Apabila kita tidak bisa mendidik mereka karena
keterbatasan ilmu kita, ajaklah mereka untuk menghadiri majelis-majelis
ilmu, bagikan buletin dan buku-buku Islam, pinjamkan kaset-kaset ceramah
yang bermanfaat. Jika mereka malas bekerja berilah motivasi, jika
mereka nganggur carikanlah pekerjaan untuk mereka, jika puteri-puteri
kita sudah dewasa carikanlah untuk mereka suami yang baik keislamannya
jangan kita biarkan mereka menikah dengan laki-laki kafir.
Apabila anda sebagai pejabat janganlah
anda menghalangi dan mempersulit orang-orang yang ikhlas mengajak
manusia untuk mentauhidkan Allah dan tidak berbuat syirik, untuk
mengikuti sunnah Nabi dan tidak berbuat bid’ah.
Bagi orang tua yang mempunyai anak
puteri memakai jilbab atau cadar dukunglah mereka dan banggalah terhadap
anak anda yang taat kepada Allah, semoga Allah menghiasi puteri anda
dengan akhlak yang baik pula.
Bagi jamaah haji yang memiliki kelebihan
harta dapat beramal jariyah dengan membelikan kitab-kitab yang
bermanfaat untuk ustadz-ustadz yang ada di tanah air. Dan masih banyak
amal-amal lainnya yang dapat kita lakukan dalam upaya kita memperbaiki
diri dan masyarakat.
semoga bermanfaat bagi kita semua, aamiin
lihat juga info
travel umroh dan haji di jakarta selatan